Jilid 4
Berbekal
rasa percaya diri.. seperti biasanya menunggu angkot sambil milih-milih angkot
yang kerenan dikit, sebab belajar dari pengalaman kalo musim penghujan, banyak
angkot yang kewalahan dengan kondisi angkot didalamnya, bocor, majunya tersendat,
bahkan gada ac nya hehe mimpi..
Yah seengga nya milih angkot yang
full musik biar asik diperjalanan. Voalaa… dapet juga angkot yang bagusan..
walaupun seperti biasa mesti rela berdesak-desakan, sebab resikonya kalo angkot
bagus mesti sesak dengan penumpang..
Hari ini udara cerah secerah
matahari bersinar yang kian menyilaukan mata, hhmm.. untungnya udah aku
persiapkan jurus untuk menangkis cahaya yang menyilaukan seperti dalam iklan
walaupun ternyata ga banyak ngaruhnya.. ‘korban iklan’.
Sambil duduk santai kubaca lagi
daftar belanjaan yang bakalan dibeli nanti, kali aja ada yang terlewatkan,
sebab hhmm… mahluk gaul yang satu ini punya hobi pelupa.. ga lama, penumpangpun semakin berkurang
jumlahnya, menyisakan empat orang pria yang lumayan berwajah garang, badan
tinggi besar, ah sangat menyeramkan.. siap-siap kuperiksa lagi dompet, hape, ga
ketinggalan Alat Pengaman Diri, kali aja
mereka tiba-tiba menyerang, kenapa bisa? Ya sebab mata mereka saling berpandang-pandangan
persis seperti berita kejahatan di televisi dan Koran-koran (padahal ga pernah
baca Koran hehe) menghipnotis, merampok laluu… hiiiyy syereemm… sambil
menggeleng-gelengkan kepala dan mengedipkan mata untuk menyadarkanku dari
lamunan… tapi mendadak aku menahan tawa yang hampir keluar, saat salah satu
dari mereka mengeluarkan hape dari tasnya, dengan jari lentik dan lemah gemulai
pria itu menjawab panggilan telepon yang berdering dari hape nya “Halo chiin.. eikeu lagi diangkot nih, sabar wecheu”
kalimat itu terucap dari mulutnya..
“Ooomaagooott leekoong” akhirnya aku tebar pesona sambil
mangggut-manggut menatap mereka (hehe daripada benjol digebukin).
Sesampainya
dikawasan Mall yang dituju, aku bergegas mencari toko buku favoritku, naik
menggunakan lift menuju lantai tiga, hhmm.. ternyata ga diangkot ga di lift,
sama aja selalu penuh sesak, ‘mau pada ngapain sih mereka?’ Seruku dalam hati (
sirik ajah hehe). Tadaa.. akhirnya sampai juga di toko buku, dengan penuh
semangat berjalan gaya slow motion di
filem-filem sambil baju tersibak angin (kebayang ga sih).. iiihh… hoek cuuuh.
Berjalan mendekati rak buku yang
berderet rapi.. kusentuh satu persatu sambil mencari-cari judul buku yang
menarik untuk dibaca. (sayangnya semua buku gada yang pake tali ) Tertuju pada
salah satu judul Psikologi Faal,
salah satu cabang ilmu psikologi bagian dari ilmu biopsikologi.. heuheu.. tau
nya Cuma itu.. so’ gaya padahal ga ngerti, mencari-cari buku novel yang dipesan
anakku, sambil iseng dibacanya buku itu sambil jongkok bersandar pada rak buku.
Belum sampai tiga bab membaca ternyata sekuriti udah asik berdiri sambil
melipat tangan didada dan kaki kanannya mengetuk-ngetukan sepatu kelantai toko..
“eheemm” Oom sekuriti itu member isyarat kalo
sebenarnya dia sedang menegur..
Aku menoleh kearah Oom sekuriti sambil menganggukan kepala seraya tersenyum “hehe
Cuma baca dikiiit ko’ pa” sambil pasang wajah tak berdosa.
Sampai didepan kasir pun Oom
sekuriti itu masiih juga memandangku dengan mimik datar, ga senyum ga marah, ga
ada tanda-tanda kehidupan hihi… mungkin lagi sariawan kali ya.. selesai
bertransaksi, aku langsung melesat kabur dengan riang.
Didalam
angkot ku keluarkan buku novel yang baru saja kubeli, asik membaca sambil menunggu
jalanan macet sebab hari ini ulang tahun Kota Bandung, macet full
dimana-mana. Gerah, pegel, berdesakan
selalu mewarnai suasana didalam angkot, penuh dengan emosi, kegelisahan (kalo
pas mules) bête apalagi, meskipun sesekali beramah tamah dengan penumpang
angkot lain walaupun tanpa sajian teh dan makanan ringan.
Dua setengah jam berlalu untuk
sampai dirumah tercinta, tak lupa sambutan hangat keluargaku didepan pintu
tandanya mereka telah setia menunggu kedatanganku, namun kebahagiaan mereka tak
berlangsung lama saat membuka tas keresek yang isinya Cuma buku.
“Pesananku mana?” Tanya anakku, “belanja
apa aja?” Tanya kakakku menyusul
“Oalaaahh aku lupaa.. kalo tadi
niatnya mau belanja!” daftar belanjaanku utuh tak tersentuh(Yukawira)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar