Rabu, 07 November 2012

MY MOM IS EVERYTHING

Dimimpiku Kulihat Senyummu, Ibu

Satu Bulan telah berlalu Bapak pergi ke alam baka, tapi masih kulihat kesedihan tersirat diwajahmu.
Tak ada ceria dalam setiap candamu, hanya mendung yang selalu menghiasi wajahmu Bu.. aku mengerti beban yang ada didalam hatimu, aku mengerti sesak didalam dadamu, seakan kau ingin membuang jauh-jauh mimpi burukmu, cepat atau lambat semua harus kembali dengan kehidupannya masing-masing.

Dua bulan berlalu, beban itu terasa semakin berat dipundakmu Bu,  kenyataan hidup yang kau terima begitu menyakitkan, semua masalah seolah bertubi-tubi datang tanpa ada perlawanan, namun kau tetap berusaha tegar, berusaha kuat meski hatimu terkoyak.

Ingin aku katakan.. "Bapak memang tidak meninggalkan apa-apa untuk kita, hanya setumpuk masalah yang semakin meruncing, namun Ibu tak perlu khawatir, Bapak juga mewariskan pelajaran hidup untuk kita, Bapak telah mengajarkan kita bagaimana menjadi orang yang baik, mengajarkan kita tentang filosofi hidup, selalu berbuat baik, memberi yang terbaik tanpa harus mengharap balas jasa. Bapak telah selesai mengajarkan kita untuk menjadi orang baik dimata Tuhan".

Tiga bulan telah berlalu, Kau harus bangkit Bu !.. bangkit melawan kesedihan..

Empat bulan beranjak pergi, kau isi hidupmu dengan setumpuk kesibukan, agar rasa  duka itu bisa cepat-cepat hilang dari hatimu, adik-adik harus bisa menggapai cita-citanya, dan ibu tak usah khawatirkan anak-anakmu, kami sudah memilih jalan hidup.

Lima bulan berhasil kau lalui Ibu, aku dengan terpaksa akan meninggalkanmu, aku dan adikku harus pergi meninggalkan Ibu, sejujurnya aku tak tega melihatmu menanggung beban sendirian saja, tapi kami harus pergi untuk melanjutkan hidup kami, kau hanya tinggal menunggu saat wisuda adik bungsu dibulan ke tujuh Bu.. walau demikian kami akan selalu ada untuk Ibu.

Bulan ke enam saat kepergianku, kulihat harapan diwajahmu saat kau mengantarkan aku ke bandara, aku melihat setitik bahagia diwajahmu saat aku katakan "Aku akan kirimkan tiket untukmu agar bisa ikut denganku setelah selesai wisuda nanti", dan Ibu hanya memelukku erat.

Dua minggu telah berlalu sejak aku meninggalkan ibu, aku melihatmu dimimpiku, melihatmu hendak masuk gerbang dengan penuh cahaya yang menyilaukan, lalu kau tersenyum penuh bahagia Ibu, senyum yang tak pernah aku lihat sejak kepergian Bapak.
Tapi aku segera terjaga dari mimpi saat adikku menerima telepon dan mengatakan bahwa kau telah pergi meninggalkan kami menyusul Bapak ke alam baka, Kau pergi tanpa sempat menghadiri wisuda adik, Kau pergi dengan membawa cinta yang Bapak tinggalkan dihatimu.
Kau pergi tanpa sempat berkata-kata, 
Dimimpiku.. aku melihat senyummu yang terakhir, senyum bahagia karena Allah lebih menyayangimu Bu.. Allah telah menjemputmu untuk kembali bersatu dengan Bapak InsyaAllah...
(In memoriam My beloved Mom)

4 komentar:

  1. jadi kangen mimih yaa.. kalau aja beliau masih ada sekarang, sama bapak pasti seneng deh...
    :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Apabila salah seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfa’at baginya dan anak sholeh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim 3084)

      Hapus
    2. Aamiin... sok atuh kita doa'in setiap saat biar selalu barokah :D

      Hapus