Sudah sering kita mendengar, melihat, bahkan
mungkin kita sendiri yang mengalami bahwa dalam diri kita memiliki indera ke
enam. Indera ke enam? Sebagian orang percaya bahwa ‘Indera ke Enam’ adalah
anugerah yang telah diberikan Tuhan. Biasanya indera ke enam itu bisa terlihat
dari mulai kita masih anak-anak, meski tanda-tanda itu tidak selalu harus
melihat hal-hal gaib, atau melihat hal hal yang menakutkan. Indera ke enam atau
sixsense bisa berupa peka nya perasaan terhadap sesuatu yang sudah terjadi yang
dialami orang lain, ataupun yang belum terjadi dan cenderung akan terjadi.
Sixsense bisa juga peka terhadap mimpi, tapi
kebanyakan jarang menyadari dan menganggap mimpi itu hanya bunga tidur. Jika
kita telaah lebih dalam, selalu ada arti dibalik tabir mimpi, walaupun pada
dasarnya tidak semua mimpi bisa diartikan, dan tidak semua orang memiliki
kepekaan melalui mimpi. Hal ini bisa kita lihat ketika negeri yang didiami Nabi
Yusuf a.s dilanda kekeringan yang sebelumnya ditafsirkan melalui mimpi.
Selain itu indera ke enam bisa juga hanya peka terhadap
bahasa tubuh dan lebih cenderung dapat membaca pikiran atau hati orang yang
sedang ada dihadapannya. Membaca melalui gerak bibir, mata, cara berjalan, cara
berfikir. Dalam ilmu Psikologi hal seperti ini sering disebut ‘Biopsikologi
atau Psikobiologi. Sixsense yang seperti ini bisa datang dengan sendirinya,
tetapi juga bisa dipelajari. Semakin sering kita berinteraksi dengan banyak
orang dengan berbagai tingkah laku dan karakter, semakin mudah kita
mengembangkan naluri kepekaan kita terhadap karakter seseorang.
Biasanya sixsense ada pada diri kita karena
datang dengan sendirinya, faktor keturunan,
ada juga yang memang dengan sengaja mempelajari. Indera ke enam yang datang
secara alami cenderung menggunakan mata hati dan fikirannya, melalui telepati
melihat hal-hal yang tidak nampak
dihadapan kita. Melihat dengan menggunakan indera ke enam sama seperti kita
melihat kejadian kehidupan dalam dunia nyata, hanya dengan wujud yang berbeda.
Jadi jika kita bijaksana memanfaatkan ‘kelebihan
kita’ untuk tujuan baik, tidak digunakan untuk hal-hal negatif, indera ke enam
atau sixsense bukanlah musibah yang harus dihilangkan, tetapi sebagai kelebihan
yang patut disyukuri sebagai sarana kita untuk lebih waspada dan mengetahui
bahwa di dunia ini kita tidak sendiri, ada yang lain yang juga hidup berdampingan
dengan kita. Bukankah dalam Al Qur’an juga disebutkan bahwa sebelum manusia
Allah telah menciptakan makhluk lain.
Memiliki indera ke enam bukan sesuatu yang
harus disesali ataupun di banggakan. Karena Allah tidak semata-mata memberikan
kelebihan kepada kita jika tidak ada tujuannya. Jika kita memang memiliki
indera ke enam atau sixsense,
mengartikannya tidak lebih dari anugerah kita untuk bisa membawa
kebaikan kepada orang-orang disekeliling
kita, membawa manfaat dan menjadikan orang-orang yang berinteraksi dengan kita
untuk mengagumi kebesaran Allah,
meyakini bahwa tiada hal yang mustahil bagi Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar